Pisang merupakan salah satu produk pertanian yang mudah busuk dan produksinya melimpah, serta tidak kenal musim. Guna mengoptimalkan pemanfaatan produksi pisang, tim akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) mengajak petani pisang untuk mengolah menjadi tepung pisang. Pengolahan menjadi tepung pisang diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi petani dan menghindari kerugian akibat pisang busuk. 

“Namun masyarakat belum banyak yang tahu mengenai pengolahan pisang menjadi tepung pisang, yang akan bisa dijadikan bahan baku pengolahan makanan maupun camilan selanjutnya” kata akademisi FP-Unwar Ir. Anak Agung Made Semariyani, MSi yang juga merupakan Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FP-Unwar di Desa Asahduren, Kabupaten Jembrana di sela-sela pelatihan pengolahan pisang menjadi tepung pada Sabtu (6/5) di Jembrana. 

Semariyani menyatakan selama ini hasil pisang yang melimpah ini mengakibatkan masyarakat sudah bosan melihat pisang dan sudah bosan untuk mengkonsumsinya, sehingga seringkali pisang mereka buang begitu saja setelah dipakai upacara karena tidak ada yang mengkonsumsinya. Apabila dibuat menjadi tepung maka menjadi produk yang awet, bernilai gizi tinggi, gampang diolahnya serta mempunyai daya simpan yang lebih lama.

Menurut Semaryani, pisang cukup populer karena rasanya yang tergolong sangat manis bila dibandingkan dengan buah lainnya. Pisang mengandung Vitamin C dan Vitamin A yang tinggi membuat buah ini menjadi primadona. Vitamin C dan Vitamin A yang terkandung dalam buah ini merupakan anti oksidan yang sangat baik untuk mengurangi dampak radikal bebas dan mencegah kanker. 

Semaryani memaparkan pisang mengandung 68% air, 25% gula, 2% protein, 1% lemak dan minyak, serta 1% serat Selulosa. Pisang juga mengandung pati dan asam tanin, vitamin A (300 IU per seratus gram), vitamin B dengan berbagai jenisnya; B1, B2, B 6, dan 12 (100 mg per seratus gram), persentase yang cukup dari vitamin D, dan sedikit Vitamin Z. Pisang juga mengandung Kalsium (100 mg per seratus gram), Fosfor, Besi, Sodium, Kalium (potassium), Magnesium, dan Seng.

Ia menambahkan buah pisang yang masih belum matang biasanya digunakan sebagai bahan pembuat keripik pisang, sale pisang. Sedangkan buah pisang raja yang telah matang biasanya langsung dikonsumsi secara langsung, namun beberapa penikmat buah ini terkadang juga mengolahnya menjadi pisang rebus, pisang goreng dan dodol pisang.

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *