PKM Universitas Warmadewa bersama Krama Istri Desa Bongan Puseh, Kecamatan/Tabanan

Setelah sukses melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pengembangan kerupuk sapi dan pengembangan budidaya kangkung, Universitas Warmadewa (Unwar) kembali melaksanakan program serupa. Kali ini, PKM Unwar menyasar Krama Istri di Desa Bongan Puseh, Kecamatan/Tabanan, Minggu (6/6/2021).

Agenda yang mengangkat tema “PKM Peningkatan Nilai Tambah Jahe Pada Kelompok Krama Istri di Desa Adat Bongan, Kecamatan/Tabanan” yang diampu oleh tim pengabdi Ketua Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M.Si, Ir. AA Made Semariyani, M.Si, dan Ir. AA Ngurah Mayun Wirajaya, M.M, sebagai anggota, serta dibantu tiga orang mahasiswa jurusan Agro Teknologi.

Dalam perkembangan saat ini, pemerintah telah memfasilitasi keberadaan Desa Adat di tengah Desa Dinas dengan dikeluarkannya Perda Desa Adat.

Desa Adat Bongan Puseh merupakan Organisasi yang telah ada sejak dulu berdampingan dengan Desa Bongan dan telah merancang kegiatannya dengan membentuk Krama Istri yang di ketuai oleh Istri Bendesa Adat.

Bagus Udayana mengatakan, program PKM yang dilaksanakan di kelompok Krama Istri Desa Adat Bongan Puseh berdasarkan hasil observasi di lapang dapat diperoleh informasi terkait permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu tanaman jahe yang belum dibudidayakan secara baik dan benar, hanya sebagai sambilan keluarga dan hasil tanaman jahe belum dimanfaatkan dan diolah dijadikan produk olahan yang memiliki nilai tambah seperti menjadi jahe kristal dan susu jahe.

Disamping itu, kata Bagus Udayana, beberapa kendala lainnya yang dihadapi seperti belum dimilikinya peralatan dan bahan untuk melakukan pengolahan, belum dimilikinya rumah tempat proses usaha, dan anggota kelompok krama istri belum paham terhadap budidaya tanaman yang baik serta pengolahannya.

Oleh karena itu, kelompok mitra perlu difasilitasi dari aspek teknologi budidaya tanaman jahe serta pengolahan produk jahe menjadi jahe kristal dan susu jahe.

“Tujuan PKM ini dilaksanakan bagi mitra adalah untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam meningkatkan hasil jahe melalui budidaya yang baik dan benar serta pengolahan produk jahe dan mempelajari pengolahan hasilnya,” jelasnya.

Target luaran, lanjut Bagus Udayana, yang ingin dicapai dari program PKM ini agar kelompok mitra mampu menerapkan teknologi budidaya tanaman jahe dengan baik dan benar dan adanya produk olahan jahe yang beragam, serta mampu memasarkan sehingga menguntungkan bagi kelompok petani mitra sehingga dapat meningkatkan pendapatan kelompok mitra.

Sementara Jero Bendesa Adat Bongan Puseh, I Gusti Putu Sukarata menyambut baik pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Warmadewa ini.

Dengan adanya pengabdian masyarakat ini para petani khususnya krama istri mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk mengembangkan ekonomi rumah tangga, baik dari hasil budidaya tanaman jahe maupun pengolahan jahe menjadi kristal atau serbuk jahenya.

“Kami sangat berterima kasih atas kegiatan pengabdian masyarakat universitas Warmadewa ini,” ungkapnya.

Sukarata berharap beberapa hal yang telah didapat oleh anggota kelompok mitra setelah pengabdian pada pertemuan ini bermanfaat bagi keberlanjutan kegiatan di Kelompok Krama Istri seperti : Dengan adanya alih teknologi anggota kelompok mitra telah mampu mengadopsi berbagai perkembangan teknologi yang akan dikembangkan yang sebelumnya belum dilakukan pada budidaya tanaman jahe.

Disamping juga, ketika tersedianya jahe cukup melimpah krama istri dapat mengolahnya menjadi produk yang dapat dalam bentuk lain.

Dengan semakin dipahami tentang pemanfaatan jahe untuk dijadikan produk yang lebih menjanjikan telah dipraktekkan bagaimana cara mengolahnya sehingga mempunyai nilai tambah yang cukup tinggi bagi mitra

“Dengan adanya pengabdian ini anggota kelompok mitra termotivasi melakukan kegiatan lebih aktif berkelanjutan mengolah jahe dijadikan olahan yang lebih beragam dan manajemen organisasi berjalan lebih baik,” pungkas Sukarata.

Tim Pengabdi merasa puas melihat antusiasme anggota kelompok mitra dalam mengikuti pelatihan dengan serius dan semangat serta ada harapan akan dikembangkan setelah selesai pelatihan, begitu juga anggota kelompok mitra merasakan adanya tambahan ilmu pengetahuan tentang cara budidaya jahe yang baik dan benar serta diversifikasi produk olahan jahe.

Memiliki letak geografis yang mendukung, Desa Adat Bongan Puseh sebagian besar merupakan hamparan dataran rendah dengan ketinggian antara 155 – 260 meter di atas permukaan laut, suhu udara berkisar antara 28 – 32 derajat celcius dengan curah hujan rata-rata 2.000 – 3.000 mm/tahun menjadi daya dukung untuk digarap dan dikembangkannya budidaya jahe di daerah ini.

Sumber : https://www.balipuspanews.com/tingkatkan-nilai-tambah-dan-pengolahan-jahe-pkm-unwar-sasar-krama-istri-bongan.html

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *